Kamis, 05 Januari 2017

SALUANG
                                               (Sumber : http://www.pelangiholiday.com/)
Saluang adalah alat musik tradisional khas Minangkabau, Sumatera Barat. Yang mana alat musik tiup ini terbuat dari bambu tipis atau talang. Orang Minangkabau percaya bahwa bahan yang paling bagus untuk dibuat saluang berasal dari talang untuk jemuran kain atau talang yang ditemukan hanyut di sungai. Alat ini termasuk dari golongan alat musik suling, tapi lebih sederhana pembuatannya, cukup dengan melubangi talang dengan empat lubang. Panjang saluang kira-kira 40-60 cm, dengan diameter 3-4 cm. Adapun kegunaan lain dari talang adalah wadah untuk membuat lamang (lemang), salah satu makanan tradisional Minangkabau.  dalam mebuat saluang ini kita harus menentukan bagian atas dan bawahnya terlebih dahulu untuk menentukan pembuatan lubang, kalau saluang terbuat dari bambu, bagian atas saluang merupakan bagian bawah ruas bambu. pada bagian atas saluang diserut untu dibuat meruncing sekitar 45 derajat sesuai ketebalan bambu. untuk membuat 4 lubang pada alat musik tradisionallsaluang ini mulai dari ukuran 2/3 dari panjang bambu, yang diukur dari bagian atas, dan untuk lubang kedua dan seterusnya berjarak setengah lingkaran bambu. untuk besar lubang agar menghasilkan suara yang bagus, haruslah bulat dengan garis tengah 0,5 cm.
Pemain saluang legendaris bernama Idris Sutan Sati dengan penyanyinya Syamsimar.
Keutamaan para pemain saluang ini adalah dapat memainkan saluang dengan meniup dan menarik napas bersamaan, sehingga peniup saluang dapat memainkan alat musik itu dari awal dari akhir lagu tanpa putus. Cara pernapasan ini dikembangkan dengan latihan yang terus menerus. Teknik ini dinamakan juga sebagai teknik manyisiahan angok (menyisihkan napas).
Tiap nagari di Minangkabau mengembangkan cara meniup saluang, sehingga masing-masing nagari memiliki ciri khas tersendiri. Contoh dari ciri khas itu adalah Singgalang, Pariaman, Solok Salayo, Koto Tuo, Suayan dan Pauah. Ciri khas Singgalang dianggap cukup sulit dimainkan oleh pemula, dan biasanya nada Singgalang ini dimainkan pada awal lagu. Sedangkan, ciri khas yang paling sedih bunyinya adalah Ratok Solok dari daerah Solok.
Dahulu, kabarnya pemain saluang ini memiliki mantera tersendiri yang berguna untuk menghipnotis penontonnya. Mantera itu dinamakan Pitunang Nabi Daud. Isi dari mantera itu kira-kira : Aku malapehan pituang Nabi Daud, buruang tabang tatagun-tagun, aia mailia tahanti-hanti, takajuik bidodari di dalam sarugo mandanga bunyi saluang ambo, kununlah anak sidang manusia...... dan seterusnya
Sinopsis Film Saluang

     Film ini diawali dengan prolog bahwa sebaikanya peniup saluang sebaiknya dari seorang yang bisa berdendang, jika langsung bermain saluang akan lambat menguasainya, dia akan menguasai tapi akan lebih lama untuk mahir. Sebaiknya belajar terlebih dahulu seni dendang barulah meniup saluang. Jadi irama dendang yang sudah dihayatinya dapat dicobakan melalui tiupan saluang.
    Dalam film yang berjudul Saluang “kasih tak sampai” seorang pemuda dinasihati oleh peniup saluang bahwa belajar meniup saluang itu haruslah ulet, jangan setengah hati. Seperti kata pepatah mengatakan “berburu ke padang datar dapat rusa belang kaki berguru kepalang ajar bagaikan bunga kembang tak jadi”. Sebaiknya tidak usah belajar karena akan percuma jika setengah hati.
    Dalam film ini menceritakan bagaimana perjuangan sepasang kekasih yang sedang dilanda asmara Akan tetapi kisah percintaan keduanya terhalang  oleh pihak orang tuanya yang tidak menyetujui hubungan  gadis yang bernama Nur dengan laki-laki pengiring saluang hal ini terjadi karena perbedaan status sosial mereka, sang gadis adalah anak dari orang yang  kaya yang terpandang di daerahnya sedangkan lelaki itu hanyalah seorang pengiring saluang yang kehidupan nya yang biasa –biasa saja.,hubungan mereka tidak disetujui sehingga mereka harus berhubungan secara diam-diam. Dan hal itu akhirnya diketahui oleh orang tua si gadis dan mereka harus mengakhiri hubungan mereka. Dan setelah mengakhiri hubungannya  si pemuda bertekad untuk meninggalkan daerahnya dan pergi  merantau ke daerah lain mencari pekerjaan dan untuk mencari kehidupan yang lebih baik lagi untuk mempersunting wanita pujaan hatinya.

FILM SALUANG INI BERTEMAKAN
Nilai kesedihan yang terdapat pada film saluang ini terletak pada saat sepasang manusia yang saling bercinta tapi cintanya di pisahkan karena alasan orang tua si wanita tidak setuju dengan laki-lakinya yaitu seorang peniup saluang. Di karenakan pekerjaan dari laki-laki itu kurang meyakinkan untuk dijadikan pekerjaan sebagaimana layaknya.



Sumber ; https://id.wikipedia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar