SALUANG
(Sumber : http://www.pelangiholiday.com/)
Saluang adalah alat musik tradisional
khas Minangkabau, Sumatera Barat.
Yang mana alat musik tiup ini terbuat dari bambu tipis atau talang. Orang
Minangkabau percaya bahwa bahan yang paling bagus untuk dibuat saluang berasal
dari talang untuk jemuran kain atau talang yang ditemukan hanyut di sungai. Alat ini
termasuk dari golongan alat musik suling, tapi
lebih sederhana pembuatannya, cukup dengan melubangi talang dengan empat
lubang. Panjang saluang kira-kira 40-60 cm, dengan diameter 3-4 cm. Adapun
kegunaan lain dari talang adalah wadah untuk membuat lamang (lemang), salah
satu makanan tradisional Minangkabau. dalam mebuat saluang ini kita harus
menentukan bagian atas dan bawahnya terlebih dahulu untuk menentukan pembuatan
lubang, kalau saluang terbuat dari bambu, bagian atas saluang merupakan bagian
bawah ruas bambu. pada bagian atas saluang diserut untu dibuat meruncing
sekitar 45 derajat sesuai ketebalan bambu. untuk membuat 4 lubang pada alat musik tradisionallsaluang
ini mulai dari ukuran 2/3 dari panjang bambu, yang diukur dari bagian atas, dan
untuk lubang kedua dan seterusnya berjarak setengah lingkaran bambu. untuk
besar lubang agar menghasilkan suara yang bagus, haruslah bulat dengan garis
tengah 0,5 cm.
Pemain saluang legendaris bernama Idris Sutan Sati dengan penyanyinya
Syamsimar.
Keutamaan para pemain saluang ini adalah dapat memainkan saluang dengan
meniup dan menarik napas bersamaan, sehingga peniup saluang dapat memainkan
alat musik itu dari awal dari akhir lagu tanpa putus. Cara pernapasan ini dikembangkan
dengan latihan yang terus menerus. Teknik ini dinamakan juga sebagai teknik manyisiahan angok (menyisihkan napas).
Tiap nagari di Minangkabau mengembangkan cara
meniup saluang, sehingga masing-masing nagari memiliki ciri khas tersendiri.
Contoh dari ciri khas itu adalah Singgalang, Pariaman, Solok Salayo, Koto Tuo,
Suayan dan Pauah. Ciri khas Singgalang dianggap cukup sulit dimainkan oleh
pemula, dan biasanya nada Singgalang ini dimainkan pada awal lagu. Sedangkan,
ciri khas yang paling sedih bunyinya adalah Ratok Solok dari daerah Solok.
Dahulu, kabarnya pemain saluang ini memiliki mantera tersendiri yang
berguna untuk menghipnotis penontonnya. Mantera itu dinamakan Pitunang Nabi Daud. Isi dari
mantera itu kira-kira : Aku
malapehan pituang Nabi Daud, buruang tabang tatagun-tagun, aia mailia
tahanti-hanti, takajuik bidodari di dalam sarugo mandanga bunyi saluang ambo,
kununlah anak sidang manusia...... dan
seterusnya
Sinopsis Film Saluang
Film
ini diawali dengan prolog bahwa sebaikanya peniup saluang sebaiknya dari
seorang yang bisa berdendang, jika langsung bermain saluang akan lambat
menguasainya, dia akan menguasai tapi akan lebih lama untuk mahir. Sebaiknya
belajar terlebih dahulu seni dendang barulah meniup saluang. Jadi irama dendang
yang sudah dihayatinya dapat dicobakan melalui tiupan saluang.
Dalam film yang berjudul Saluang “kasih tak sampai” seorang pemuda dinasihati
oleh peniup saluang bahwa belajar meniup saluang itu haruslah ulet, jangan
setengah hati. Seperti kata pepatah mengatakan “berburu ke padang datar dapat
rusa belang kaki berguru kepalang ajar bagaikan bunga kembang tak jadi”.
Sebaiknya tidak usah belajar karena akan percuma jika setengah hati.
Dalam film ini menceritakan bagaimana perjuangan sepasang kekasih yang sedang
dilanda asmara Akan tetapi kisah percintaan keduanya terhalang oleh pihak
orang tuanya yang tidak menyetujui hubungan gadis yang bernama Nur dengan
laki-laki pengiring saluang hal ini terjadi karena perbedaan status sosial
mereka, sang gadis adalah anak dari orang yang kaya yang terpandang di
daerahnya sedangkan lelaki itu hanyalah seorang pengiring saluang yang
kehidupan nya yang biasa –biasa saja.,hubungan mereka tidak disetujui sehingga
mereka harus berhubungan secara diam-diam. Dan hal itu akhirnya diketahui oleh
orang tua si gadis dan mereka harus mengakhiri hubungan mereka. Dan setelah
mengakhiri hubungannya si pemuda bertekad untuk meninggalkan
daerahnya dan pergi merantau ke daerah lain mencari pekerjaan dan untuk
mencari kehidupan yang lebih baik lagi untuk mempersunting wanita pujaan
hatinya.
FILM SALUANG INI BERTEMAKAN
Nilai kesedihan yang terdapat pada film saluang ini terletak
pada saat sepasang manusia yang saling bercinta tapi cintanya di pisahkan karena
alasan orang tua si wanita tidak setuju dengan laki-lakinya yaitu seorang
peniup saluang. Di karenakan pekerjaan dari laki-laki itu kurang meyakinkan
untuk dijadikan pekerjaan sebagaimana layaknya.
Sumber ; https://id.wikipedia.org
Sumber ; https://id.wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar