MENUNTUT
HAK KEADILAN
KEKERASAN
DALAM PACARAN
(sumber :http://www.kulkulbali.co/ )
Saat berpacaran,
seharusnya kita merasa bahagia. Namun ada hubungan berpacaran yang tidak
berjalan dengan mulus sehingga kalimat bernada merendahkan atau mengancam, Mungkin tidak hanya melalui ucapan,
namun pacar juga melakukan tindakan kasar saat kita tidak melakukan sesuatu
sesuai keinginannya. Lebih jauh lagi, pacar memaksa kita melakukan hubungan
seksual yang tidak kita inginkan. Jika hubungan pacaran seperti ini tentu saja
tidak membuat kita merasa bahagia, melainkan justru membuat kita merasa
ketakutan dan tidak berdaya.
Pada umumnya jenis kekerasan yang sering terjadi dalam hubungan pacaran
dapat dibagi menjadi kekerasan psikis/verbal, fisik, serta seksual. Semua jenis
kekerasan ini memiliki satu hal yang sama, yaitu memperlihatkan adanya KEKUATAN
dan KONTROL pada pihak/pasangan yang menjadi pelaku kekerasan.
1. Kekerasan psikis/verbal
Kekerasan ini betujuan
menurunkan keberhargaan diri seseorang, menimbulkan ketakutan, perasaan
tertekan dan tidak berdaya. Perilaku yang muncul cenderung menunjukkan
kecemburuan, posesif, dan pengendalian seperti memanggil nama pasangan dengan
sebutan negatif (bodoh, jelek), cemburu berlebihan, dihina, diancam, dilarang
berhubungan dengan teman, menggunakan handphone untuk mengecek pasangan
sesering mungkin. Bentuk kekerasan ini sering terjadi namun jarang disadari
sebagai kekerasan.
2. Kekerasan fisik
Kekerasan ini
bertujuan untuk menyakiti pasangan dan mengakibatkan luka yang mudah terlihat.
Biasanya kekerasan ini sudah terlebih dulu diawali dengan sejarah kekerasan
psikis. Perilakunya diantaranya seperti mendorong, memukul, menjambak,
menganiaya tubuh, mencekik, atau memaksa pasangan pergi ke tempat yang
membahayakan dirinya.
3. Kekerasan seksual
Kekerasan ini terlihat
dari rabaan atau sentuhan pada tubuh yang tidak dikehendaki, ciuman yang tidak
kehendaki, pelecehan seksual, pemaksaan fisik untuk melakukan hubungan seksual,
atau mengancam akan meninggalkan pasangan dan memanipulasi dengan paksa untuk
melakukan hubungan seksual.
Dampak Kekerasan dalam Pacaran
Kekerasan dalam pacaran menimbulkan dampak baik fisik maupun psikis. Dampak
fisik bisa berupa memar, patah tulang, dsbg. Sedangkan luka psikis bisa berupa
sakit hati, harga diri yang terluka, terhina, dan sebagainya. Seiring dengan
berjalannya waktu, korban kekerasan dalam pacaran akan menganggap perlakuan
yang diterima sebagai sesuatu hal yang wajar, padahal, hal tersebut bisa
menghambat perkembangan remaja dalam mempelajari sebuah hubungan yang sehat.
Dampak-dampak yang bisa ditimbulkan antara lain : depresi, menyalahkan diri
sendiri, ketakutan merasa dibayangi okeh terror, rasa malu, merasa sedih,
bingung, mencoba bunuh diri, cemas, tidak mempercayai diri sendiri dan orang
lain, merasa bersalah.
Pencegahan dan Penanganan
Penanganan dari KDP ini tentunya bergantung pada penyebabnya. Kita mesti
menelusuri terlebih dahulu apa penyebabnya baru kemudian kita menentukan cara
penanganannya. Proses penanganan KDP ini perlu melibatkan penyadaran kedua
belah pihak, baik pelaku maupun korban, karena biasanya dalam kasus-kasus KDP
diakibatkan ketergantungan pada masing-masing pihak.
Kepada korban, kita perlu meyakinkan dia untuk berkata tidak untuk tindak
kekerasan yang dilakukan oleh pasangannya, membantunya melihat pilihan dan
alternative yang mungkin dan menumbuhkan kepercayaan dirinya. Untuk korban yang
mengalami trauma tentu dibutuhkan penanganan khusus oleh psikiater atau
psikolog atau melalui pendamping korban untuk tahap awal.
Bagi pelaku kekerasan, kita telusuri apa penyebab dari perilakunya
tersebut,apakah ada peristiwa buruk atau perilaku traumatic sehingga dia menggunakan cara
penyelesaian konflik dengan cara kekerasan atau pada penyebab lainnya. Pelaku
perlu mendapatkan konseling ataupun psikoterapi dari psikolog atau psikiater,
juga perlu disadarkan bahaya dari perilakunya, baik bagi dirinya sendiri
ataupun bagi pasangannya.
Tips Menghindari Tindak Kekerasan Dalam Pacaran
Kenali dia (calon pacar) secara menyeluruh sebelum memulai sebuah hubungan
yang lebih mendalam dengan dia, dengan begitu anda akan tahu seluk beluk si dia
dan bagaimana sikap dia terhadap orang lain. Pertimbangkan dengan sungguh
selama masa kenalan itu, apakah anda sesuai dan bisa tinggal bersama seumur
hidup. Jika anda menemukan ada hal yang aneh dan membahayakan, seperti
kebiasaan kasar dan menganiaya, pertimbangkan ulang. Intinya bijak
memilih teman hidup
Pertama, memutuskan hubungan pacaran itu untuk selamanya, karena Anda merasa
pasti itu berbahaya bagi Anda meneruskannya meski barang beberapa saat.
Kedua, memutuskan hubungan itu sementara untuk menguji cinta kalian . Minta
kesediaan pacar Anda menemui konselor atau terapis mendapatkan bantuan. Bisa
diberikan batas waktu misal minimal setahun, sampai ada relomendasi dari
terapisnya dan Anda yakin perubahan itu signifikan. Usahakan ikut tes
kepribadian di pusat konsultasi psikologi, hasilnya akan sangat membantu.
Karena bisa menemukan kelainan atau gangguan tertentu. Namun biasanya seseorang
yang pada dasarnya memiliki kebiasaan bersikap kasar pada pasangannya, akan
cenderung mengulangi hal yang sama karena ini sudah menjadi bagian dari
kepribadiannya, dan merupakan cara baginya untuk menghadapi konflik atau
masalah.
Berani mengambil sikap, anda bukanlah orang yang penakut yang hanya bisa
diam ketika menerima tindak kekerasan dari dia, berani katakan “tidak” dan
hentikan hubungan anda dengan dia waktu itu juga ketika anda menerima tindak
kekerasan.
Buat komitmen dengannya, sebelum memulai sebuah hubungan, sebaiknya anda
berkomitmen terlebih dahulu dengan dia, jika terjadi hal-hal yang tidak di
inginkan, anda bisa untuk mempertanyakan bagaimna komitmen anda dan dia pada
waktu memulai hubungan.
Kenalkan dia dengan keluarga anda, mungkin cara ini terbilang ekstrim
karena mungkin banyak diatara anda semua yang belum mendapatkan Ijin Pacaran
oleh orang tua. Namun perlu anda ketahui, dengan mengenalkan dia pada keluarga
anda, hal tersebut akan mampu meminimal tindak kekerasan karena akan timbul
perasaan “sungkan” dari dia terhadap keluarga anda.
sumber ; - http://psikologikita.com/
- http://www.kisara.or.id/artikel/kekerasan-dalam-pacaran.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar